Custom Search
Milan - Sempat memanas hubungan keduanya, pendukung Inter Milan akhirnya memaafkan sikap Zlatan Ibrahimovic yang semula dianggap melecehkan para fans lewat aksi selebrasinya.
Dalam laga Inter kontra Lazio akhir pekan lalu Ibrahimovic menaruh jari telunjuknya di depan bibir saat merayakan sebuah gol buatannya. Bahasa nonverbal itu ditujukan kepada suporter yang gemar melakukan protes dan mencemooh para pemainnya sendiri.
Beberapa hari setelah kasus ini mencuat, kelompok garis keras ultras yang menduduki tribun Curva Nord di Giuseppe Meazza, di mana cemohan terhadap Ibra berasal, memberikan pernyataan memaafkan lewat situsnya.
"Reaksi Ibra dapat dimengerti dengan pertimbangan kepribadian pejuang kami bernomor punggung delapan ini. Bahasa tubuhnya menunjukkan karakter profesionalnya," demikian pernyataan mereka seperti dilansir Channel4.
"Mungkin dia tidak akan menjadi 'bendera' klub ini, namun yang pasti dia selalu memberikan yang terbaik bagi timnya, dan oleh sebab itu layak memperoleh respek tanpa syarat apapun dari kami."
Curva Nord juga menegaskan bahwa mereka tak pernah mendorong anggota-anggotanya untuk mencemooh pemainnya sendiri, dan kalau ada yang melakukannya, itu dianggap bukan fans sejati. Jika demikian, "oknum" Nord itu akan dicap sebagai fans klub lain.
Juga, selain menegaskan dukungannya pada Inter, dalam keadaan apapun, tifosi ultras ini mendorong semua Interisti untuk bersama-sama pemain melakukan selebrasi di setiap pertandingan. Mereka juga tak ingin kasus-kasus seperti ini menjadi perangkap yang kemudian dipakai media untuk mendiskreditkan tifosi dan klub.
Sebelumnya Presiden Inter, Masimo Moratti, telah mengeluarkan pernyataan untuk melindungi Ibrahimovic. Ia mengatakan bahwa pendukung seharusnya memberikan rasa hormat terhadap pemain yang telah memberikan segalanya sepanjang musim. Bintang internasional Swedia itu itu juga dinilai perlu diberi pemahaman lebih oleh fans
Dalam laga Inter kontra Lazio akhir pekan lalu Ibrahimovic menaruh jari telunjuknya di depan bibir saat merayakan sebuah gol buatannya. Bahasa nonverbal itu ditujukan kepada suporter yang gemar melakukan protes dan mencemooh para pemainnya sendiri.
Beberapa hari setelah kasus ini mencuat, kelompok garis keras ultras yang menduduki tribun Curva Nord di Giuseppe Meazza, di mana cemohan terhadap Ibra berasal, memberikan pernyataan memaafkan lewat situsnya.
"Reaksi Ibra dapat dimengerti dengan pertimbangan kepribadian pejuang kami bernomor punggung delapan ini. Bahasa tubuhnya menunjukkan karakter profesionalnya," demikian pernyataan mereka seperti dilansir Channel4.
"Mungkin dia tidak akan menjadi 'bendera' klub ini, namun yang pasti dia selalu memberikan yang terbaik bagi timnya, dan oleh sebab itu layak memperoleh respek tanpa syarat apapun dari kami."
Curva Nord juga menegaskan bahwa mereka tak pernah mendorong anggota-anggotanya untuk mencemooh pemainnya sendiri, dan kalau ada yang melakukannya, itu dianggap bukan fans sejati. Jika demikian, "oknum" Nord itu akan dicap sebagai fans klub lain.
Juga, selain menegaskan dukungannya pada Inter, dalam keadaan apapun, tifosi ultras ini mendorong semua Interisti untuk bersama-sama pemain melakukan selebrasi di setiap pertandingan. Mereka juga tak ingin kasus-kasus seperti ini menjadi perangkap yang kemudian dipakai media untuk mendiskreditkan tifosi dan klub.
Sebelumnya Presiden Inter, Masimo Moratti, telah mengeluarkan pernyataan untuk melindungi Ibrahimovic. Ia mengatakan bahwa pendukung seharusnya memberikan rasa hormat terhadap pemain yang telah memberikan segalanya sepanjang musim. Bintang internasional Swedia itu itu juga dinilai perlu diberi pemahaman lebih oleh fans
0 Comments:
http://www.detiksport.com
Posts
Comments
